Bagaimana rasanya hampir mati? Menangis 2 hari berturut-turut dengan kantung mata yang mengerikan setiap bangun pagi. Tak mampu berpikir tentang apapun. hati yang rasanya, arghh, hancur lebur. pagi, malam, siang, sore rasanya hanya seperti iklan yang hanya lewat dan tak dipedulikan . ketakutan yang terus menghantui bahkan suara pintu pun terasa menakutkan. Pengalaman pertamaku. bahkan mengunyah makanan pun tak ada selera. aku tak pernah bermimpi akan seperti itu. Rasanya ingin ku maki-maki ia tapi kutak sanggup, karena cintaku padanya. karena kuatnya rasa sayangku padanya. bahkan aku rela berdusta, pura-pura tersenyum, tertawa, menggodanya, karena kutahu aku adalah mood controlernya. hanya aku yang bisa membuatnya lupa. jika aku terpuruk, ia, seribu kali lebih terpuruk. dan aku tidak mau memperburuk keadaan.
Hari ini, aku dan dia mulai tenang. berjanji akan hidup dengan tenang. tak ingin seperti sebelumnya. tak ingin berhenti bernafas seperti kemarin. kami akan mulai semuanya dari awal lagi. menjalani hari-hari dengan ceria lagi. tanpa khawatir tentang apapun. mencoba untuk menjadi yang terbaik. aku bersyukur Tuhanku begitu baik padaku. Tak ia biarkan aku masuk perangkap setan lebih dalam. Ia tak ingin aku jadi penghuni nerakanya yang paling bawah_setidaknya. Ia ingin aku hidup bahagia lagi. hidup penuh usaha. usaha membahagiakan mereka yang telah membahagiakanku. Terima kasih Tuhan, Engkau masih berikan kesempatan padaku untuk aku bisa memeluk ibuku dengan perasaan bahagia. terimakasih Engkau telah menggagalkan rencanaku menyelam dilautan kematian. Terima kasih telah memberiku waktu tersenyum hari ini.Maafkan aku sempat meninggalkanMu. Aku akan kembali lagi, setidaknya berusaha kembali. semoga Kau masih menerimaku ya. Aku sayang Engkau, Tuhanku, Sahabatku, Kekasihku.