Mungkin memang benar, kata-kata yang mengungkapkan tidak
usah terlalu tinggi bermimpi karena kalau terjatuh, pasti sangat sakit. Aku bermimpi
mendapatkan seseorang yang tepat disisiku. Orang yang selalu melindungiku,
menjagaku. Tapi, aku tidak tahu kenapa, ia yang kucintai adalah orang yang
salah. Aku tidak tahu harus apa. Aku membenci dan mencintainya disaat yang
sama. Aku benci, kenapa aku harus mencintainya.
Membayangkan bagaimana rasanya hampir mati karenanya. Tapi
aku bahkan tidak mampu menyalahkannya. Selalu bilang ini salahku. Semua ini
salahku. Padahal, hati kecilku mengatakan sebaliknya. Ingin ku temui ia, kupukul
dia. Tapi ketika bertemu, aku hanya bisa tersenyum, bercanda. Aku benar-benar
tak ingin melihatnya sedih. Kenapa aku begitu menyukainya? Aku pun tak tahu
kenapa. Rasanya ingin kubekukan hati ini. Biar aku bisa menghilangkan rasa itu.
Tapi setiap terpikir, rasanya air mataku mendesak keluar dari kantungnya. Aku ingin
tidak mencintainya. Biar aku hanya mencintai Keluarga dan Tuhanku, seperti
dulu. Tapi tak bisa, Ia menerobos ke dalam hatiku membuat ruangannya sendiri
disana.
Kebahagiaanku hanya bersamanya. Disaat orang tuaku tak
ada disampingku, Ia yang menemani. Ketika seluruh dunia mungkin membenciku, ia
yang selalu hadir menawarkan punggungnya. Mungkin karna itu semualah aku
menyukainya. Bahkan ku rela mati demi kebahagiaannya. Aku bodoh, ya, aku tahu. Kenapa
aku begitu menggilainya. Aku memang bodoh, karena itu matikan aku. Supaya aku
tak hidup dalam semua kebodohan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar